Dituduh Temperamental dan Kepribadian Ganda, Brigadir J Malah Diduga Berkali-kali Jadi Korban Kejahatan Seksual

Jum'at, 18 November 2022 | 18:03 WIB
Dituduh Temperamental dan Kepribadian Ganda, Brigadir J Malah Diduga Berkali-kali Jadi Korban Kejahatan Seksual
Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu hal yang sangat disorot di persidangan pembunuhan berencana Brigadir J kemarin adalah sifat-sifat korban yang dikuliti para saksi.

Seperti berupa tuduhan bahwa almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat temperamental hingga diduga mengidap kepribadian ganda. Berbagai tuduhan ini yang diharapkan bisa meringankan hukuman terdakwa lain seperti Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Situasi ini turut ditanggapi oleh Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri di program Kontroversi yang tayang di kanal YouTube metrotvnews. Reza menegaskan kembali keyakinannya bahwa tidak ada pelecehan seksual seperti yang didalilkan penasihat hukum Sambo dan Putri.

"Tapi okelah, kalau dipaksakan harus ada kekerasan seksual (seperti kata penasihat hukum Sambo dan Putri), kita gandengkan dengan dugaan kepribadian ganda, dengan keterangan sekian banyak saksi, (seperti) Yosua ini pemarah, temperamental, suka dugem, pernah minta dicarikan perempuan yang mengesankan dia sebagai hiperseksual, sebagai pecandu seks," terang Reza, dikutip Suara.com, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Ferdy Sambo Rela Tunggu Richard di Depan Ruangan Kapolri Demi Kejahatannya Tak Dibongkar

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri membahas dugaan kuat Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat menjadi korban kekerasan seksual untuk beberapa kali. (YouTube/metrotvnews)
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri membahas dugaan kuat Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat menjadi korban kekerasan seksual untuk beberapa kali. (YouTube/metrotvnews)

Reza menyebut, sejak awal ia sudah menduga kuat Brigadir J lah yang justru menjadi korban kekerasan seksual, bahkan sebelum saksi mengungkap banyak tabiat buruk almarhum.

"Lantas apa penilaian saya setelah sekarang ada banyak sifat-sifat, atau tabiat buruk mendiang Brigadir Yosua yang dibuka kepada majelis hakim?" ujar Reza.

"Saya justru semakin khawatir bahwa tampaknya mendiang Brigadir Yosua ini mengalami kejahatan seksual secara berulang kali," sambungnya.

Pakar Psikologi Forensik ini kemudian mengaitkannya dengan berbagai sifat yang diungkap saksi di persidangan. Padahal sedianya keterangan tersebut dimaksudkan untuk membuat terdakwa Sambo dan Putri tidak semakin tersudut.

"Karena keterangan sekian banyak saksi, pemarah, temperamental, suka dugem, pecandu seks, kepribadian disosiatif, orang menyebut sebagai kepribadian ganda, itu justru cerminan orang-orang yang pernah mengalami kejahatan seksual," tegas Reza.

Baca Juga: Begini Penjelasan Kejagung RI Ihwal Evaluasi Siaran Langsung Sidang Ferdy Sambo

Terdakwa Ferdy Sambo (kanan) berpelukan dengan istrinya yang juga terdakwa Putri Candrawathi (kiri) saat menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).[ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww].
Terdakwa Ferdy Sambo (kanan) berpelukan dengan istrinya yang juga terdakwa Putri Candrawathi (kiri) saat menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).[ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww].

Menurut Reza, korban kekerasan seksual umumnya kesulitan untuk mengungkap peristiwa yang dialaminya. Apalagi jika memang benar seperti dugaannya yakni Brigadir J lah yang menjadi korban, dengan segala stigma yang melekat sebagai seorang pria.

"Laki-laki yang dianggap sebagai jenis kelamin yang kuat, dalam relasi seksual dianggap sebagai sosok yang berkuasa, sehingga laki-laki lah yang cenderung sebagai pelaku, dengan potret sedemikian rupa semakin sulit bagi laki-laki yang menjadi korban untuk mencari pertolongan," terang Reza.

Kesulitan untuk mengungkap apa yang dirasakan korban kejahatan seksual, dalam hal ini diduga Brigadir J, membuatnya mengalami sejumlah perubahan tabiat.

"Maka pantas bagi kita untuk berspekulasi, ditambah dengan keterangan dari penasihat hukum, justru mempertegas kekhawatiran saya bahwa mendiang Brigadir Yosua adalah korban kejahatan seksual," ujar Reza, sembari menambahkan semua yang disampaikannya adalah spekulasinya berdasarkan bidang keilmuan yang dikuasai.

Untuk video selengkapnya bisa disaksikan di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI